Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan
Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do'a,
"Allahumma shoyyiban naafi'aa (Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)."
Itulah yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ucapkan ketika melihat turunnya hujan. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiyallahu' anha,
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan," Allahumma shoyyiban nafi'an "(Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat)." (HR. Bukhari no. 1032, Ahmad no. 24190, dan An Nasai no. 1523).
Ibnu Baththal berkata, "Hadis ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan."
Al Khottobi mengatakan, "Air hujan yang mengalir adalah suatu karunia." (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththal, 5/18, Asy Syamilah).
Turunnya Hujan, Kesempatan Terbaik untuk Memanjatkan Do'a
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni [7] mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
'Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang solat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun. "(Dikeluarkan oleh Imam Syafi'i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma 'rifah dari Makhul secara mursal. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadits ini shahih. Lihat Shohihul Jami' no. 1026).
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa'ad, beliau berkata bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Dua do'a yang tidak akan ditolak: [1] do'a ketika adzan dan [2] do'a ketika ketika turunnya hujan." (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan. Lihat Shohihul Jami 'no. 3078).
Ketika Terjadi Hujan Lebat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a,
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merosakkan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan]. "(HR. Bukhari no. 1014).
Ibnul Qayyim mengatakan, "Ketika hujan semakin lebat, para sahabat meminta pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam supaya berdo'a agar cuaca kembali menjadi cerah. Akhirnya beliau membaca do'a di atas. "(Zaadul Ma'ad, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/439, Muassasah Ar Risalah, cetakan ke-14, tahun 1407 H)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahawa doa di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah).
Dianjurkan Berwudhu dengan Air Hujan
Ibnu Qudamah mengatakan, "Dianjurkan untuk berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras."
Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
"Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci." Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini. "(Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro (3/359) dan Tuhfatul Muhtaj (1/567)
sumber islampos.com