“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Al Qur’an surat Al Israa’ surat ke 17 ayat 1)
Masjid Al-Aqsha (Arab: المسجد الاقصى , Al-Masjid Al-Aqsa, arti harfiah: “masjid terjauh”) adalah bagian dari kompleks bangunan suci di Yerusalem yang dikenal dengan nama Al-Haram asy-Syarif (tempat suaka kudus (?) Noble Sanctuary) bagi umat Islam dan dengan nama Har Ha-Bayit (Bukit Baitallah (?) Temple Mount) bagi umat Yahudi dan Nasrani.
Literatur Muslim menyatakan bahwa Muhammad melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis lalu ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci ketiga, setelah Makkah al Mukarommah dan Madinah al Munawarah.
Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Makkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Medinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Makkah hingga sekarang.
Masjid Al-Aqsa saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H.
Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama “Shalahuddin Al-Ayyubi” terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar buatan Jepara, Indonesia. Keluarga Bani Hasyim, yang masih bertalian darah dengan Nabi Muhammad menurut tradisi merupakan keluarga yang bertanggungjawab memelihara tempat-tempat suci Islam di kawasan tersebut.
Yerusalem mulai menjadi tumpuan setelah Nabi Daud menguasai Yerusalem dari masyarakat yang bernama Yebusit. Nabi Daud kemudian diriwayatkan mulai mengembangkan kota ini dan menjadikannya ibu kota kerajaannya. Yerusalem kemudian diriwayatkan diperintah oleh Nabi Sulaiman. Menurut ahli sejarah Yahudi, Nabi Sulaiman telah membangun sebuah kuil yang diberi nama “Baitallah”.
Tidak lama kemudian, tentara Babilonia mulai merebut Yerusalem dari orang Yahudi. Nebukadnezar, raja Babylon kemudian menguasai Yerusalem dan memusnahkan Baitallah. Dia kemudian menghalangi orang Yahudi masuk ke Yerusalem. Setelah beberapa dasawarsa, tentara Parsi menguasai Babylon. Cyrus II, raja Parsi memperbolehkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Baitallah mereka. Baitallah Kedua dibangun oleh Herodus Yang Agung namun setelah kematiannya, kota ini jatuh ke tangan Roma.
Sahabat al-Aqsa, memanggil semua orang untuk berdoa untuk keselamatan Masjid al-Aqsa. Aksi itu muncul sebagai reaksi atas tindakan brutal tentara pendudukan Israel terhadap warga Israel yang melakukan aksi protes di dekat kompleks Masjid al-Aqsa.
di London - Inggris Doa yang dipersembahkan untuk Al-Aqsa akan berlangsung pada hari Senin (24/7/2017) saat salat Subuh di 16 kota, termasuk Bolton, Bradford, Coventry, Edinburgh, Glasgow, Huddersfield, Leicester, Luton, Manchester, Newcastle, dan Sheffield.
Dengan berlanjutnya pelanggaran oleh pasukan Israel, Sahabat of Al-Aqsa meminta semua orang untuk menghadiri acara ini atau mengadakan acara serupa di wilayah mereka seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Sementara itu, Paus Francis menggunakan misa hari Minggu untuk berbicara mengenai kekerasan di Yerusalem dan meminta dialog dan moderasi untuk membantu memulihkan perdamaian. Delegasi PBB Swedia, Mesir dan Prancis meminta sebuah sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas masalah tersebut, yang akan diadakan besok.
Liga Arab juga akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk membahas agresi Israel yang mengganggu status quo dari situs tersuci ketiga umat Islam itu.
Sementara itu, imam veteran Masjid Al-Aqsa dan mantan Grand Mufti, Sheikh Ikrima Sabri, mengatakan pada hari Jumat bahwa negara-negara Arab terlalu sibuk bertengkar ketimbang khawatir tentang Tempat Suci yang Mulia.
Tiga orang Israel ditikam sampai mati dalam sebuah pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki Israel pada hari Jumat. Aksi penikaman itu terjadi beberapa jam setelah tiga orang Palestina terbunuh dalam kekerasan yang dipicu oleh instalasi detektor logam Israel pada titik masuk ke kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Jerusalem.
sumber Sindonews.com